Penyebab Penyakit HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS disebabkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penularan melalui hubungan seksual tanpa perlindungan adalah salah satu penyebab utama penyebaran virus HIV. Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV tanpa menggunakan kondom atau pelindung lain, virus dapat berpindah melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, dan cairan vagina. Hal ini membuat hubungan seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi dapat berisiko tinggi terjadinya penularan jika salah satu pasangan sudah terinfeksi. https://admin.bcfc.co.uk/

Selain itu, penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga merupakan salah satu penyebab utama penularan HIV. Penggunaan jarum suntik yang dipakai bersama oleh beberapa orang, misalnya pada pengguna narkoba, dapat menyebabkan virus HIV berpindah dari satu orang ke orang lain. Jarum suntik yang terkontaminasi darah yang mengandung virus dapat langsung memasuki aliran darah orang yang belum terinfeksi, meningkatkan risiko penularan secara signifikan. Oleh karena itu, menghindari penggunaan narkoba dengan jarum suntik dan memastikan jarum suntik yang digunakan steril adalah langkah penting untuk mencegah penularan HIV.

Transfusi darah yang tidak diperiksa dengan baik juga merupakan faktor risiko penyebaran HIV. Sebelum adanya pemeriksaan yang ketat terhadap darah donor, HIV dapat menyebar melalui transfusi darah yang mengandung virus. Meskipun saat ini sebagian besar negara telah menerapkan tes yang ketat untuk darah yang akan ditransfusikan, risiko ini tetap ada di daerah dengan fasilitas medis yang terbatas atau sistem pemeriksaan yang kurang memadai.

Selain itu, penularan dari ibu ke anak juga bisa terjadi pada ibu yang terinfeksi HIV. Seorang ibu yang mengidap HIV dapat menularkan virus kepada bayinya selama kehamilan, saat proses persalinan, atau melalui ASI setelah kelahiran. Oleh karena itu, pengelolaan HIV pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah penularan ke bayi. Dengan pengobatan yang tepat, risiko penularan dari ibu ke anak dapat dikurangi secara signifikan.

Kontak dengan cairan tubuh terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan HIV. Virus ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan semen, cairan vagina, cairan rektum, atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi. Hal ini terjadi terutama pada pekerjaan yang melibatkan risiko kontak dengan darah, seperti pekerja medis, serta pada orang yang melakukan perilaku berisiko tinggi seperti berganti pasangan seksual secara bergantian tanpa perlindungan.

Faktor lain yang memperburuk risiko penularan HIV adalah kondisi medis atau perilaku yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Misalnya, seseorang yang sudah terinfeksi penyakit menular seksual (PMS) lebih rentan terinfeksi HIV karena kerusakan pada membran mukosa genital yang memudahkan masuknya virus. Selain itu, orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau yang memiliki penyakit seperti tuberkulosis (TB) dapat lebih mudah terinfeksi oleh HIV jika mereka terpapar. Menerapkan langkah pencegahan dengan penggunaan kondom, menghindari perilaku berisiko tinggi, serta menjalani pengobatan preventif dapat membantu mengurangi penyebaran HIV. http://assets-stage.scup.org/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *